Pengujian berat jenis dan kadar air kayu merupakan hal yang penting untuk mengetahui kuat kelas kayu dan kondisi kayu apakah sudah kering udara atau belum. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui berat jenis dan kadar air kayu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan dalam sebuah proyek.
Benda uji yang diperlukan berupa balok kayu dengan ukuran tampang 68,8mm x 38,8 mm x 22,2 mm. Sedangkan alat yang digunakan dalam pengujian antara lain :
- Gergaji.
- Timbangan.
- Kaliper.
- Tungku pengering (oven)
- Desikator
Langkah-langkah dalam pengujian antara lain :
- Siapkan benda uji sesuai dengan ukuran diatas
- Timbang benda uji
- Masukkan benda uji ke dalam tungku pengering (oven) dengan suhu 105 oC, selama 2 – 3 hari sampai beratnya tetap.
- Keluarkan benda uji setelah 24 jam proses pengeringan, kemudian berat benda uji kering tungku tersebut ditimbang (benda uji dinyatakan kering tungku jika dalam 24 jam pengeringan berikutnya tidak berubah beratnya).
- Untuk mendapatkan keakuratan hasil pengujian, gunakan 3 benda uji.
Lalu bagaimana mendapatkan berat jenis dan kadar kayu setelah dilakukan pengujian sesuai langkah-langkah diatas? Berikut adalah salah satu contoh pengujian kayu. Contoh berikut menggunakan 1 benda uji. Dalam pelaksanaan di lapangan, gunakan 2 atau 3 benda uji untuk mendapatkan hasil yang akurat.
1. Dimensi benda uji
Panjang (mm) : 59,1
Lebar (mm) : 38,2
Tinggi (mm) : 21,6
2. Berat kayu (B1)
31,7 gram
3. Berat kayu kering tungku (B2)
27,4 gram
4. Volume kayu (V)
V = 59,1×38,2×21,6 = 48764,592 mm³ = 48,76 cm³
5. Berat jenis kayu
B2 / V = 27,4 / 48,76 = 0,56
6. Bobot isi
B1 / V = 31,7 / 48,76 = 0,65 gram / cm³
7. Kadar air kayu
{ (B1 – B2) / B2 } x 100% = { (31,7 – 27,4) / 27,4 } x 100% = 15,7 %
Jadi kesimpulan dari pengujian diatas adalah
1. Volume kayu = 48,76 cm³
2. Berat jenis kayu = 0,56
3. Bobot isi = 0,65 gram / cm³
4. Kadar air kayu = 15, 7 %