Category

Pengelolaan dan Pengendalian Proyek

Category

Didalam sebuah proyek konstruksi, perlu adanya sebuah organisasi demi mewujudkan proyek yang tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya. Fungsi yang ada dalam organisasi proyek konstruksi dapat dibedakan dalam beberapa bagian yaitu :

1. Fungsi Perencanaan Teknis dan Keuangan

a. Perencanaan rekayasa teknik (engineering) yang meliputi pembuatan jadwal pelaksanaan (master schedule), perencanaan sumber daya (bahan, alat, dan subkontraktor), perencanaan mutu serta perencanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

b. Perencanaan administrasi dan keuangan yang meliputi pembuatan cash flow, perencanaan termin / penagihan, sistem akuntansi dan perpajakan proyek serta pengelolaan SDM proyek.

Dalam pelaksanaan suatu proyek,dibutuhkan suatu pengendalian, agar proyek yang sedang di kerjakan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap persiapan.dalam pengendalian suatu proyek harus memenuhi persyaratan mutu, yang merupakan sasaran pengelolaan proyek disamping jadwal dan biaya.

Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (customers). Definisi lain untuk mutu yang sering diasosiasikan dengan proyek adalah fitness for use. Istilah ini disamping memiliki arti seperti yang diuraikan diatas, juga memperhatikan masalah tersedianya produk, keandalan, dan masalah pemeliharaan.

Mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah kegiatan mendatangkan ke lokasi (mobilisasi) dan mengembalikan (demobilisasi) alat-alat proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar) atau alat angkut air (ponton). Contoh aplikasi mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah pekerjaan konstruksi.

Waskita Karya didirikan pada 1 Januari 1961, adalah salah satu perusahaan negara terkemuka di Indonesia yang memainkan peran utama dalam pembangunan negara. Berasal dari sebuah perusahaan Belanda bernama “Aannemings Volker Maatschappij NV”, yang diambil alih di bawah Keputusan Pemerintah No.62/1961, Waskita Karya yang semula di dalam air paticipated perkembangan terkait termasuk reklamasi, pengerukan, pelabuhan dan irigasi.

Pada tahun 1973 status hukum Waskita Karya telah berubah menjadi “Persero” PT. Waskita Karya, dengan yang lebih familliar memanggil “Waskita”. Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum yang lebih luas terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandar udara, bangunan, tanaman pembuangan air kotor, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya.

Tujuan dibuat prosedur pengadaan barang adalah untuk menjamin agar proses pengadaan barang dapat dilaksanakan sesuai dengan persyaratan mutu, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dan persyaratan lingkungan (MK3L) yang telah ditentukan. Prosedur ini berlaku untuk perusahaan tertentu dan mencakup mulai dari permintaan barang sampai dengan pengadaan barang.

Critical Path Method pertama kali diperkenalakan oleh ahli matematika dari perusahaan DU-Pont bekerjasama dengan Rand Corporation oleh team engineer. Critical Path Method terdiri dari anak panah (arrow) dan lingkaran/segiempat (node). Anak panah (arrow)  menggambarkan kegiatan/aktifitas sedangkan segiempat (node)  menggambarkan kejadian (Event). Kejadian (Event) di awal dari anak panah disebut node “I” , sedangkan kejadian (Event)  di akhir anak panah disebut node “J”.