Indonesia sebagai negara maritim yang dua per tiga wilayahnya terdiri dari laut dengan luas kira-kira 5.800.000 km2, berada pada posisi silang antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dalam pengelolaannya, perairan Indonesia dibagi dalam sembilan wilayah pengelolaan perikanan dan kelautan dengan penamaan tertentu, misalnya Laut Banda, Laut Arafura, Laut Sulu, Laut Jawa dan seterusnya. Setiap area perairan tersebut mempunyai karakter yang berbeda satu sama lainnya demikian pula perbedaan dengan laut wilayah subtropis. Hal ini ditentukan oleh kondisi geografis masing-masing area perairan, pola arus, perubahan temperatur dan salinitas, kedalaman air dan lain-lain. Kondisi keberagaman tofografis, kedalaman terlebih lagi berada pada kawasan tropis mengakibatkan melimpahnya sumberdaya yang beragam pula.
Rekayasa Sumber Daya Air
Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi pada umumnya dipahami sebagai sirkulasi air secara terus menerus dari bumi ke atmosfir dan kembali ke bumi melalui evaporasi, transpirasi, presipitasi dan kondensasi.
Teknologi Memanen Air Hujan
Istilah panen pada umumnya digunakan dalam dunia pertanian, seperti memanen padi, memanen karet, memanen kelapa sawit, dan lain sebagainya. Namun Dosen Magister Sistem Teknik (MST) UGM, Dr. Ing. Ir. Agus Maryono mampu menciptakan teknologi untuk memanen air hujan menggunakan tangki penampungan. Dengan teknologi ini, air yang berlimpah di saat musim hujan ditampung dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mencuci, mandi, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Namun tidak bisa digunakan untuk air minum. Jika dikembangkan secara massal, teknologi panen hujan bisa menjadi solusi untuk mengatasi banjir sekaligus menghemat pemakaian air tanah.