Dulu orang merasa cukup dengan menggunakan jalan tanah yang dipadatkan sebagai sarana transportasi. Dengan meningkatnya volume dan beban tonase lalulintas maka tanah yang diperkeras saja sangat tidak mencukupi. Oleh karena itu maka dibuatlah konstruksi perkerasan.
Perkerasan adalah lapisan-lapisan bahan perkerasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang dihamparkan diatas tanah dasar dan kemudian dipadatkan dengan persyaratan tertentu.
Jenis-jenis konstruksi perkerasan antara lain :
- Perkerasan lentur (flexible pavement)
- Perkerasan kaku (rigid pavement)
- Perkerasan modular
- Perkerasan komposit
Jenis-jenis perkerasan aspal :
- Laburan aspal satu lapis (burtu)
- Laburan aspal dua lapis (burda)
- Lapis tipis aspal pasir (latasir)
- Lapis penetrasi makadam (lapen)
- Asphalt treated base (ATB)
- Aspal campuran dingin (cold mix)
- Lapis tipis aspal beton (lataston)
- Beton aspal (hot mix)
1. Laburan aspal satu lapis (burtu)
Digunakan sebagai lapis penutup permukaan baru pada lapis pondasi atas yang dipadatkan atau pada bagian yang direkonstruksi.
3. Lapis tipis aspal pasir (latasir)
Digunakan sebagai lapis penutup ulang untuk pemakaian jangka pendek pada lapis perkerasan dengan penutup yang ada atau pada bagian perkerasan yang direkonstruksi atau sebagai lapis penutup sementara untuk perbaikan lapis perkerasan.
4. Lapis penetrasi makadam
Lapis permukaan yang tebalnya dari 4 sampai 8 mm dari agregat pecah dan bergradasi serta yang bersih dilapisi dengan penetrasi bahan pengikat aspal yang panas. Diletakkan di atas lapis pondasi atas yang padat atau permukaan lapis perkerasan yang ada sebagai penutup akhir.
5. Asphalt treated base (ATB)
Suatu lapis perata dari agregat yang dimantapkan dengan aspal diberikan untuk memperbaiki dan memperkuat ketidakteraturan permukaan perkerasan setempat dan membentuk ulang permukaan yang ada sampai kemiringan melintang dikehendaki.
6. Lataston
Campuran aspal semen / keras dengan gradasi tidak menerus untuk jalan yang lalulintasnya ringan diletakkan sebagai lapis permukaan diatas dasar yang dipersiapkan dari permukaan perkerasan yang direkonstruksi.
7. Aspal beton campuran dingin
Aspal campuran dingin yang digunakan pada jalan-jalan yang lalulintasnya dari rendah sampai medium meliputi penambalan dan perbaikan-perbaikan kecil, pembetulan terhadap bentuk permukaan, pelebaran tepi dan pelapisan ulang.
4 Comments
Pak, mas, mbak admin. minta tolong dong kirimi analisa untuk aspal .. trims ya
analisa untuk apa ya?ada analisa untuk perencanaan ada juga analisa untuk pemeliharaan. item pekerjaannya banyak sekali. anda bisa merujuk ke PAHS (panduan analisa harga satuan) tahun 2008 dari dinas pekerjaan umum, direktorat jenderal bina marga. di PAHS tsb ada panduan semua mengenai analisa alat, bahan, dan tenaga. 🙂
Mohon penjelasan apakah permukaan jalan setelah dihampar dengan atb sudah cukup atau harus dilapis lagi dng ac wc
harus dilapisi kembali dengan AC-BC dan AC-WC kalau untuk lalu lintas yang tinggi.. dan saya rasa dibuat 3 lapis dengan gradasi berbeda untuk lapisan permukaan, diperuntukkan agar mendapat suatu campuran yang saling interlocking dan padat.. mohon dikoreksi kalau salah.. Trims